Hubungan DPP PPMI dengan DPR RI
Alhamdulillah, pada tahun ini DPP PPMI Mesir berhasil membuka jalan bagi aspirasi Masisir agar tersalurkan langsung kepada perwakilan rakyat yang terhimpun dalam Badan Legislatif (DPR RI).
Melalui jaringannya, Presiden PPMI Sdr. Abu Nashar Bukhari, Lc. berusaha menghubungi beberapa anggota dewan pusat yang berada di komisi-komisi yang berkaitan dengan kepentingan Masisir. Diantaranya adalah Komisi I DPR RI yang membawahi bidang luar negeri, Komisi VIII dan Komisi X yang membawahi Kementrian Agama dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dengan terjalinnya hubungan dan link kepada pihak-pihak tersebut di atas, problematika Masisir diharapkan terdengar langsung oleh para wakil rakyat yang sedang bekerja di Senayan-Jakarta yang nantinya akan langsung ditindaklanjuti dan disampaikan kepada pemerintah Indonesia.
Bukan hanya permasalahan Masisir, namun secara umum, hal-hal yang menyangkut citra dan image Indonesia di mata Internasional juga dapat disampaikan langsung kepada mereka sebagai tambahan masukan guna mengambil kebijakan-kebijakan strategis menghadapi politik internasional yang kian memanas.
Hubungan DPP PPMI dengan Kementrian-Kementrian RI
Eksistensi Masisir tidak akan pernah lepas dari kinerja pejabat-pejabat negara di kementrian-kementrian tertentu. Diantaranya, Kementrian Luar Negeri, Kementrian Agama, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia dan lain sebagainya.
Sebagai contoh adalah seleksi peneriamaan mahasiswa baru Al Azhar. Kementrian Agama akan terlibat dengan hal ini. Belum lagi masalah keimigrasian, pendidikan dll. Oleh karena itu, dirasakan sangat butuh bagi Masisir untuk memiliki jalur komunikasi kepada beberapa kementrian tersebut.
Alhamdulillah, jalur tersebut kian terbuka, pasca kepergian delegasi Mesir Sdr. Abu Nashar Bukhari, Lc. guna menghadiri Simposium Internasional PPI Dunia di Jakarta, ia bersama beberapa perwakilan dari negara-negara lainnya mengadakan kunjungan ke beberapa kementrian diantaranya adalah Kementrian Pemuda dan Olahraga, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, KemKumHam dan beberapa instansi pemerintah lainnya.
Pertemuan ini tentunya membuahkan sebuah hubungan yang erat antara organisasi kemahasiswaan termasuk PPMI Mesir dengan beberapa kementrian tersebut. Hubungan ini seyogyanya dipertahankan demi kemaslahatan Masisir pada khususnya.
Hubungan DPP PPMI dengan Pihak KBRI Kairo
Dalam perjalanan mengemban amanat hingga sampai saat ini, hubungan diplomasi dan birokrasi antara kedua belah pihak berjalan dengan baik, sehingga hubungan mutualisme pun terjalin, Karena peran KBRI Kairo sendiri sangat dirasakan peranannya dalam banyak kegiatan yang diadakan oleh DPP-PPMI , baik moril maupun materil. Bahkan dalam beberapa even yang diadakan oleh KBRI Kairo, DPP-PPMI juga dikut sertakan dalam pelaksanaan suatu kegiatan. Seperti pelaksanaan Shalat Idul Fitri, Shalat Idul Adha, Dilaog Interaktif, dan Pelatihan Jurnalis. Begitupun sebaliknya, dalam banyak kagiatan yang diadakan oleh DPP-PPMI, KBRI Kairo senantiasa mendukung secara materi dan moril, terutama kegiatan yang bersifat keilmuan dan intelektual serta permasalahan keamanan mahasiswa/i Indonesia di Mesir.
Hubungan DPP PPMI dengan PPI Dunia
PPI Dunia merupakan wadah gabungan dari seluruh organisasi pelajar Indonesia dari berbagai negara di seluruh penjuru Dunia. Organisasi ini beranggotakan lebih dari 35 negara dan Mesir termasuk salah satunya. Bahkan, Mesir adalah salah satu negara pendiri PPI Dunia.
Pasca Simposium Internasional PPI Dunia di Malaysia pada Februari 2012 yang lalu, PPMI Mesir terpilih menjadi salah satu dewan presidium PPI Dunia dan secara otomatis PPMI Mesir diangkat menjadi Koordinator bagi PPI kawasan Timur-Tengah dan Afrika.
Capaian ini tidak datang begitu saja, melainkan merupakan kepercayaan seluruh perwakilan PPI dari berbagai negara, setelah melihat Kiprah PPMI Mesir dalam gawean besar PPI Dunia. Dengan posisi tersebut, PPMI Mesir menjadi salah satu organisasi yang diperhitungkan keberadaannya dan kerap dijadikan contoh bagi PPI lainnya baik dalam pengaturan organisasi atau pun pengadaan program dan kegiatan.
Hubungan DPP PPMI dengan Pihak National Security
DPP PPMI sebagai organisasi induk pelajar dan mahasiswa Indonesia di Mesir telah terdaftar di departemen Dalam Negeri Republik Arab Mesir, Sehingga dalam beberapa hal DPP PPMI bisa langsung dapat mengakses dan berhubungan secara langsung dengan beberapa instansi yang ada di Mesir, termasuk diantaranya National Security. Dalam setiap kegiatan yang diadakan oleh PPMI terutama yang bersifat massif, PPMI meski melaporkan kegiatan tersebut kepada pihak National Security, baik waktu, tempat, acara dan pengisi dalam acara tersebut sehingga diketahui oleh pihak National Security, guna menjamin keamanan berlangsungnya acara.
Di samping itu, DPP-PPMI senantiasa melakukan koordinasi ketika terjadi peristiwa yang menimpa pelajar dan mahasiswa/i Indonesia, baik tindakan kriminal dan lain sebagainya . Sehingga dengan demikian , hubungan birokrasi antara DPP-PPMI dan National Security Mesir sangat erat.
Hubungan DPP PPMI dengan Pihak WAMY
World Assembly for Muslim Youth (WAMY) merupakan lembaga yang sangat banyak memberikan kontribusi lebih terhadap pelajar Indonesia. Baik dalam bentuk fasilitas berupa asrama, bantuan finansial, buku-buku dan yang lainnya, maupun dalam bentuk pembinaan seperti berbagai pelatihan dan kegiatan pengembangan diri lainnya.
Di mata WAMY, keberadaan PPMI sebagai Organisasi Induk Mahasiswa Indonesia di Mesir cukup diperhitungkan. Dalam beberapa kegiatan yang diselenggarakan oleh WAMY, PPMI banyak diikutsertakan dan diberi kesempatan untuk berpartisipasi. Sehingga dengan hal ini komunikasi dan kedekatan emosional antara WAMY dan DPP PPMI, baik secara kelembagaan maupun ikatan emosional personal sangat baik dan harmonis.
Hal ini terbukti dari beberapa kegiatan yang diselenggarakan oleh DPP PPMI mendapat respon dan dukungan yang sangat baik dari WAMY. Di lain kesempatan pihak WAMY sendiri juga memantau perkembangan kegiatan DPP PPMI. Sehingga hal ini menjadi suatu dukungan moral tersendiri bagi DPP PPMI untuk terus berkarya memberikan yang terbaik untuk Masisir.
Tentunya hal ini juga didukung oleh sikap proaktif PPMI dan seluruh elemen Masisir dalam menyambut respon positif tersebut. Untuk kedepannya diharapkan agar komunikasi dan kerjasama ini bisa tetap dipertahankan dan sebisa mungkin terus dikembangkan.
Hubungan DPP PPMI dengan Pihak International Center for Teaching Arabic to Non-Arabic Speaker (ICT)
International Center for Teaching Arabic to Non-Arabic Speaker (ICT) merupakan lembaga Mesir yang bergerak di bidang pembinaan keterampilan berbahasa Arab untuk non-penutur asli (non-Arab). Target utama lembaga ini adalah warga Asing non-Arab yang ingin meningkatkan kapasitas mereka dalam berbahasa Arab. Lembaga ini telah banyak menerima peserta pelatihan dari pelajar-pelajar asing, khususnya dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Kesempatan ini tak disia-siakan oleh DPP PPMI. Tahun ini DPP PPMI telah menjalin kerjasama dengan lembaga ini, guna meningkatkan kapasitas Masisir dalam memahami teks-teks berbahasa Arab lewat program Pelatihan Baca Koran Arab, bekerjasama dengan WIHDAH - PPMI dan Pusat Kajian Politik Mesir INFORMER.
Program ini disambut baik oleh pihak ICT dengan menyediakan fasilitas tempat dan tenaga tutor bagi mahasiswa Indonesia selama pelatihan. Bentuk pelatihan yang dilaksanakan adalah berupa pelatihan membaca dan memahami bahasa koran dan dilanjutkan dengan menerjemah berita dengan cara praktek langsung membaca dan menerjemah koran-koran berbahasa Arab, seperti: Al MAsry Alyoum, Ahram, Syuruq, dll.
Melalui program ini, kedekatan hubungan dan komunikasi DPP PPMI dengan ICT berlangsung sangat baik, terbukti dengan suksesnya diselenggarakan pelatihan sebanyak 2 gelombang. Sementara itu pihak ICT beberapa kali melakukan kunjungan ke DPP PPMI guna bersilaturrahmi dan membicarakan kerjasama kedua belah pihak. Dalam hal ini PPMI juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pihak ICT atas segala fasilitas yang telah disediakan oleh ICT. Diantara wujud apresiasi itu, PPMI juga memberikan cinderamata kepada pihak ICT.
Untuk ke depannya hubungan ini akan terus dipertahankan dan dikembangkan guna meningkatkan kapasitas Masisir dalam berbahasa Arab dan bisa berdinamika dengan dunia kekinian, teruta dalam memahami media-media Arab.
Hubungan DPP PPMI dengan Pihak Baitu Zakat Kuwait (BZ)
Berdasarkan data tahun ajaran 2010-2011 prestasi akademis mahasiswa/i Indonesia yang sedang belajar di Universitas Al-azhar naik secara signifikan, sehingga kondisi ini direspon baik oleh pihak Baitu Zakat yang memberikan kepercayaan lebih. Maka tidak heran , bila kemudian prosedural pendaftaran BZ terjaring sangat ketat, mengingat kuantitas peraih predikat jayyid, Jayyid jiddan dan mumtaz untuk negara Indonesia mengalami peningkatan.
Proses pendaftaran untuk tahun 2011 terlihat lebih ketat bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Persyaratan harus memiliki rekening menjadi salah satu kendala yang dirasakan memberatkan bagi mereka yang ingin mendaftarkan. Namun, hal tersebut adalah hak murni dari pihak BZ untuk menentukan syarat-syarat yang harus dipenuhi. Walaupun demikian, jumlah penerima beasiswa BZ dari Indonesia masih tergolong paling banyak dari warga negara lainnya. Hal ini tentunya menjadikan DPP PPMI Mesir selaku organisasi induk Masisir harus menjalin hubungan erat demi menjaga kemaslahatan bersama dari kedua belah pihak.
Hubungan DPP PPMI dengan Pihak Jam’iyah Syar’iyah
Dalam konteks hidup dan kehidupan, Manusia tidak akan pernah lepas dari dinamika dan problematika. Dua hal ini sudah menjadi fitrah manusia sejak dilahirkan, Dari sini seharusnya kita Masisir dapat belajar menganalisa dan mendeteksi apa penyebab permasalahan –permasalahan yang menjadikan pihak JS akhir-akhir ini terkesan enggan memberikan bantuan padahal hubungan diplomasi antara PPMI dengan Jam’iyah As-syar’iyah sangat harmonis, dan terlebihnya mengapa justru DPP PPMI sebagai organisasi induk yang terpojoki dengan permasalahan ini, padahal pada hakikatnya kita sebagai penerima JS seharusnya lapang dada menunggu kebijakan dari pihak JS kapan beasiswa itu akan turun bukan justru menggrututi.
PPMI selaku organisasi induk sangat naif jikalau tidak berusaha maksimal terkait permasalahan JS, namun disisi lain dampak Revolusi Mesir teryata memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap ekonomi, subsidi yang mulai terkikis, harga bahan pangan logistik terus melambung, kemudian disaat itu juga terjadi musibah kelaparan di Somalia, problem palestina yang kerap belum kelar sampai saat ini, sehingga pihak Mesir pada umunya dan JS pada khususnya bertindak cepat dan berinisiatif mengalokasikan dana tersebut kepada Negara Somalia, Palestina bahkan kepada pribumi sendiri. Faktor inilah yang pada akhirnya melahirkan sebuah analisa bahwa penyebab pihak JS akhir–akhir ini terkesan mengabaikan beasiswa Masisir, bahkan ada indikasi pihak JS pun melihat beberapa sebab : Masisir terkesan kurang bisa diajak kompromi dalam pembagian. Jika seharusnya pembagian dalam satu hari dikhususkan untuk 500 orang, yang hadir dan mengambil jatahnya hanya sekitar 350 orang. Begitu juga ketika diberikan hari tambahan, jumlah Masisir yang hadir dan mengambil jatahnya di hari tersebut juga masih jauh dari angka seharusnya. Oleh karena itu, tidak heran, bila kemudian pihak JS menjadi kurang berkenan memberikan bantuan rutinitas perbulannya.
Hubungan DPP PPMI dengan Pihak Nadi Wafidin
Mobilitas kehidupan Wafidin memang tidak terbatas di bidang akademis saja. Terbukti sejumlah organisasi mahasiswa asing menjamur untuk turut andil berpartisipasi meramaikan aktivitas Nadi Wafidin. Mulai dari Tadamun Asean, hingga Parlemen Afrika. Setiap negara bergerak di bidangnya masing-masing sehingga memberikan corak budaya tersendiri atas kehidupan insan akademis yang dinamis.
Kemudian dalam berbagai event-event yang diadakan oleh Nadi Wafidin terbukti Masisir selalu mendominasi dan mendapatkan tropi first winner setiap tahunnya ketika diadakan perlombaan, lebih spesifik lagi dalam bidang budaya (Kesenian Tarian Aceh). Mengingat sedikitnya peserta dari kian banyaknya wafidin yang turut andil tetapi antusias dari peserta Masisir sangat tinggi, sehingga Nadi Wafidin sangat apresiatif bahkan selalu menyanjung Indonesia yang kaya akan budaya, dengan kepercayaan Nadi Wafidin terhadap negara Indonesia hubungan mutualisme antara kedua belah pihak terjalin dan tentunya semua ini terjalin dikarenakan intensitas pertemuan dan musyawarah yang sering dilakukan pihak Nadi Wafidin dengan Mahasiswa Asing.
Hubungan DPP PPMI dengan pihak Parlemen Mahasiswa Asing
Keanekaragaman itu dengan sendirinya akan memunculkan adanya perbedaan, dan perbedaan itu dengan sendirinya melahirkan sesuatu yang baru, dan dari sesuatu yang baru itu, kehidupan masyarakat mengalami perubahan, sama halnya dengan pembentukan Parlemen Mahasiswa Asing.
Parlemen Mahasiswa Asing bermula dari suksesnya komunitas Afrika membentuk Parlemen Afrika kemudian seiring berjalannya waktu komunikasi pun aktif antara parlemen dengan pihak Rabithah. Dengan banyaknya aspirasi dan kritik serta saran konstruktif untuk meningkatkan peranan mahasiswa, muncullah inisiatif untuk membentuk Parlemen Mahasiswa Asing secara keseluruhan, akhirnya ketua Parlemen Afrika menawarkan kepada Majelis Tadhamun Asean untuk membentuk Parlemen Wafidin, dan menjelaskan apa tujuan dari parlemen tersebut.
Dipelopori oleh PPMI Mesir, Majlis Tadhamun Asean akhirnya mengadakan perkumpulan guna membincang keikutsertaan negara-negara ASEAN dalam parlemen tersebut. Pertemuan demi pertemuan dilaksanakan atas prakarsa dari PPMI Mesir untuk membahas hal tersebut. Hingga akhirnya diambil sebuah kesimpulan bahwa ASEAN termasuk Indonesia siap untuk bergabung dengan beberapa catatan, diantaranya adalah pengulangan pembentukan struktur organisasi Parlemen Mahasiswa Asing dengan melibatkan negara-negara Asia, khususnya ASEAN.
Sikap kritis PPMI Mesir terhadap Parlemen Mahasiswa Asing akhirnya menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang disegani keberadaannya dalam organisasi tersebut.
Hubungan PPMI dengan WAAG ( Rabithah )
Ikatan Alumni Al Azhar Internasional (WAAG/Rabithah) merupakan sebuah wadah pemantau sekaligus pemberi fasilitas bagi kiprah seluruh Alumni Al Azhar dari berbagai negara. Organisasi ini telah memiliki cabang yang sangat banyak di seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia.
Keberadaan mahasiswa Asing tentunya selalu menjadi pantauan WAAG. Kegiatan akademis dan non-akademis selalu dipantau oleh wadah tersebut. Otomatis, PPMI Mesir selaku corong bagi mahasiswa Indonesia di Mesir akan terlibat dan menjalin hubungan dengan Rabithah.
Semenjak dilantiknya pengurus DPP PPMI 2011 – 2012, Rabithah dan PPMI senantiasa mengadakan beberapa pertemuan guna membahas masalah kemahasiswaan khususnya mahasiswa Indonesia. Salah satu buah dari eratnya hubungan PPMI dengan Rabithah adalah terselenggaranya acara Wisuda Sarjana bagi mahasiswa Indonesia di Aula termegah di Kampus Al Azhar; Andalus Hall, Al Azhar Conference Center.
Alhamdulillah, hubungan ini terus berlanjut hingga sekarang. Beberapa perlombaan kerap ditawarkan Rabithah kepada PPMI dan organisasi mahasiswa dari negara lainnya. Semoga keakaraban ini dapat terus terjaga guna kemaslahatan bersama.
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق